Ikhwani Arsyadakumullah
Mungkin sebagai seorang santri, apalagi santri ngruki sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar kata-kata ilmu, yang sehari hari kita dengar dari hujan ayat dan gerimis hadits, salah satu contohnya, Allah Berfirman
yang Artinya: Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Al Mujadillah: 11)
Begitu juga SAbda Rosulullah SAW:
طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَة ٌ عَليَ كُلِّ مُسْلِمِ
Artinya: Menuntut Ilmu itu wajib bagi seorang muslim (Al Hadist)
Dan banyak lagi ayat-ayat serta hadist-hadist lain yang menerangkan tentang Ilmu. Yang jumlah nya sangatlah banyak.
Ikhwani Arsyadakumullah
Setelah kita mendengar dan mendengar kata-kata ilmu dalam Al Qur’an maupun Hadist, haruslah muncul pertanyaan dari diri kita. Apa Ilmu itu? Apa yang dimaksud dengan Ilmu dalam Al Qur’an dan Sunnah maupun perkataan para Ulama’??
Ikhwani Arsyadakumullah
Ilmu adalah apa-apa yang Allah SWT turunkan dari langit ke Bumi melalui Nabi Muhammad SAW berupa Al Qur’an dan Assunnah. Maka pada asalnya ilmu itu adalah Al Qur’an dan Assunnah kemudian Ilmu-ilmu syari’I yang menjadi anak cabangnya (Bhs. Arab, Tafsir, Aqidah, Nahwu, Shorof, dan ilmu-ilmu lain yang ada di pondok kita)
Dalilnya Apa??? Allah SWT berfirman.
yang artinya: Allah telah menurunkan kitab dan Hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu. (An Nisa’:113)
Dan Allah SWT meng-ILMU kamu / mengajarkan kamu apa yang belum kamu ketahui.
Lalu dengan apa Allah mengajarakan Ilmu kepada kita??
Ya jawabannya adalah Al KItab dan Al Hikmah
Dengan AL kitab dan Al hikmah. Jadi, ilmu itu Al Kitab dan Al HIkmah. Dan apa itu Al kitab?? Al kitab adalah Al Qur’an, dan apa Al hikmah itu?? Al Hikmah adalah Assunnah. Maka ilmu itu Al Qur’an dan Assunnah. Bukan yang laen 1. Rosulullah SAW juga bersabda:
ألعِلْمُ ثــَلاَثَة وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَضْلٌ: أيَة مُحْكَمَةٌ, سُنَّة قَـَائِمَة أو فَرَائِض عَادِلَة
Ikhwani fie Dien Rahimakumullah
Ibnu hajar juga mengatakan yang dimaksud dengan Ilmu ialah …… Sampai Akhir.
Intinya Apa?? Ilmu itu adalah AL QUr’an dan As Sunnah. Dan selain itu (al Qur’an dan as Sunnah) hanya keutamaan saja.
Dan diakhir ayat Allah SWT berfirman:
وَكَـانَ فَضْلُ الله عَلَيكَ عَظِيْمًا
Artinya: dan karunia Allah kepadamu itu begitu besar.
Jadi Allah SWT menyebut Al Qur’an dan AsSunnah adalah karunia Allah. Jangan sampai salah paham AL Qur;an dan As Sunnah adalah karunia terbesar yang Allah berikan kepada kita. Bukan harta. Maka kalau ada yang mengatakan; orang yang diberi Al Qur’an dan As Sunnah berarti dia diberi karunia Allah yang paling besar.2
Dalam Ayat lain AllahSWT juga berfirman:
yang Artinya: Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (Al Baqoroh:269)
Allah member hikmah kepada siapa yang di kehendaki. Apakah maksud HIKMAH disini?? Yakni AL Qur’an dan As Sunnah. Dan barang siapa yang diberi hikmah maka ia telah di beri kebaikan yang sangat banyak. Maka timbangan seseorang diberi kebaikan oleh Allah adalah diberikannya hikmah. Maksudnya barang siapa yang diberi Hikmah (Al Qur’an dan As Sunnah) maka Ia telah diberi kebaikan. Begitu juga barang siapa yang belum diberi Hikmah maka ia belum diberi kebaikan dari Allah.
Inilah makna hadist Rasulullah SAW:
مَنْ يُريْدِ الله بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهُ فيِ الدِّيْنِ
Artinya: Barang siapa yang Allah kehendaki dia baik, maka akan dipahamkan Addien.
Jadi timbangan kebaikan apa?? Diberi HIkmah atau Paham DIen???
Allah ingin seseorang baik maka diberi faham dien. Begitu juga sebaliknya, Allah tidak ingin member kebaikan padanya maka ia tidak diberi faham dien…. 3
Dan timbangan pintar dan Bodoh adalah faham Addien. Seseorang itu disebut pintar jika ia faham addien. Dan disebut bodoh jika belum faham addien. Jadi jangan salah faham. Oleh karena itu Professor, Doktor, S3, S2, S1, Pejabat, Rakyat yang bodoh itu banyak. Sudah professor gundul kepalanya, tapi masih belum belajar a ba ta tsa ( أ,ب,ث,ث). Dia itu orang bodoh tapi kalau sudah buta, miskin, tapi paham Al Qur’an dan Assunnah dia itu yang disebut orang pinter. Jangan salah paham!!!! 4
Maka ada sebuah kaidah:
كُلُّ كـَـافِرٍ جَاهِلٍ
Artinya: Semua orang kafir itu bodoh.
Kenapa bodoh??? Karena dia tidaj faham Al Qur’an dan AsSunnah. Kalau faham Al Qur’an dan AsSunnah di disebut orang pinter.
Ihkwani Fie Dien Arsyadakumullah
Dan Allah SWT mensifati ilmu (AlQur’an dan Assunnah) dengan Ar Ruuh dan An Nur. Dalam firman-Nya:
yang Artinya: dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (AsSyuro:52)
Ruh disini Al Qur’an: Wa awhayna ilayka ruuhan min Amrina...
Nur disni Al Qur’an: Wa ja'alna Nurron ..
Kenapa Allah mensifati Al Qur’an dengan Ruh dan Nur???
Disebut Ruh karena Ia dapat menghidupkan hati yang mati dan disebut Nur karena menerangi jalan hidup manusia. Sebagaimana firman Allah SWt:
ُ
Dengan apa Allah menghidupkan hati orang itu?? Yaitu denga Al Qur’an. Kemudian
Kemudian Allah Menjadikan AL Qur’an itu sebagai cahaa untuk menerangi hidup manusia.
Dan ilmu inilah (AL Qur’an dan Assunnah) yang disebut dengan ilmu mamduh (Ilmu terpuji). Yang Allah akan mengangkat derajat manusia dengan ilmu ini. Dan hokum mempelajarinya adalah fardlu ‘Ain.
Di sana juga ada Ilmu Madzmum (ilmu Tercela) yang Allah mencela orang yang mempelajarinya. Yaitu Ilmu sihir ataupun perdukunan. Dan hokum mempelajarinya Haram Mutlak bahkan dapat mengkafirkan pelakunya. Sebagaimana firman Allah SWt dalam Al Qur’an:
وَيَتَعَلَّموْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْعَلِمُوْا لَمَنِشْتَرَاهُ مَالَهُ فيِ الأَخِرَةِ مِنْ خَلاَقِ
|
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
Tapi realita hari ini, ummat Islam sedang krisis akan ulama yang jujur dan pemberani. Ulama’-ulama’ yang jujur bahkan dikejar, ditangkap bahkan dibunuh. Sebagaimana USt. Kita Ust. Abu bakar Ba’asyir (Semoga Allah Membebaskannya dari cengkraman para Thogut). Kalau ahli ilmu-ilmu dunia sudah begitu banyak tidak dapat dihiutng dengan jari. Setiap tahun berpa juta Indonesia meluluskan S3, S2, S1. Tapi, tak berilmu, tak faham Al Qur’an dan As Sunnah. Maka Ilmu mereka hanyalah untuk meruska. Maka disini kita kader untuk menjadi ulama mujahid amilin fie sabilillah yang siap berjuang menegakkan Syariat Allah di muka bumi. Maka berfikir dan berfikirlah!!! Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua….
Amin ya Robbal ‘Alamin…
Footnote:
|
|
2. Orang diberi Al Qur’an dan As Sunnah : diberi karunia oleh Allah
وَكَـانَ فَضْلُ الله عَلَيكَ عَظِيْمًا
Orang diberi harta : Bukan karunia, bahkan harta adalah fitnah ataupun ujian
إِنَمَا أمْوَالُكُمْ وَأَوْلَدُكُمْ فِتْنَة
3. Allah ingin memberi kebaikan : Ditanamkan Ad Dien
Allah Tidak ingin memberi kebaikan : Tidak ditanamkan Ad Dien
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar