Tampilkan postingan dengan label Wanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wanita. Tampilkan semua postingan
Jumat, 20 April 2012
RA Kartini, ada apa???
Senin, 27 Februari 2012
Bolehkah Wanita Menjenguk Laki-laki yang Sakit?
Rabu, 14 September 2011
Rabu, 17 Agustus 2011
Perempuan Di Otak Laki-Laki
Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada menantang!" Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?
Rabu, 27 Juli 2011
Jilbab Gaul...
(Sumber: www.syariahonline.com)
Pertanyaan:
Assalamualaikum wr. wb.
Bapak ustad yang terhormat,
1. Bolehkah saya menggunakan fasilitas perusahaan (telepon, motor, dll) untuk kepentingan pribadi.
2. Bolehkan saya memakai jilbab dengan gaya gaul (celana jeans agak ketat, baju lumayan ketat, jilbab menutup kepala cuma saya sengaja melihatkan anting-anting dan leher tidak tertutup.
Tolong pak ustad jawabanya (kurang paham terhadap hukum islam)
Wassalamualaikum wr.wb
Dini
Goldfracn
Jawaban:
Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,
1. Anda boleh menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi sepanjang hal itu secara umum dibenarkan atau diizinkan oleh pihak perusahaan.
Ada beberapa perusahaan yang memang memberikan kelonggaran dalam pemakaian fasilitas ini selama masih dalam batas ambang kewajarannya. Dan itu menjadi hak karyawan yang dibenarkan meski tidak tertulis.
Tetapi kalau ada aturan yang tegas melarang penggunaannya, sebaiknya Anda berhati-hati dari menggunakan sesuatu yang bukan hak Anda.
2. Dari pada sama sekali terbuka, jilbab gaul itu sudah lebih lumayan. Benarkan? Minimal sudah ada niat untuk berjilbab meski mungkin masih bisa disempurnakan lagi. Dan pada hakikatnya niat itu yang paling penting sebelum bertindak. Jadi barangkali ada sebagian kalangan yang melecehkan wanita yang pakai jilbab tapi masih belum memenuhi syarat. Menurut hemat kami, setiap orang pastilah membutuhkan proses untuk sampai kepada taraf sempurna. Termasuk dalam hal berpakaian Islami yang ideal.
Sebab proses perubahan dari busana kantoran yang cenderung tampil seksi, terlihat betis, lekuk tubuh dan seronok menjadi pakai jilbab dan menutup aurat bukanlah hal yang terlalu mudah dilakukan oleh setiap orang. Paling tidak, seseorang butuh niat kuat untuk itu. Padahal, yang namanya penampilan bagi seorang wanita adalah hal yang sangat mutlak pentingnya.
Maka tidak ada salahnya kita beri kesempatan kepada para wanita untuk melakukan proses perubahan secara perlahan namun pasti dalam urusan pakaiannya. Sampai pada titik dimana kesadaran itu datang dengan penuh dan jilbabnya sempurna. Tertutp rapat, tidak membentuk lekuk tubuh, tidak tipis transparan, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tentu saja tidak mengundang syahwat dengan penampilan dan aroma mencolok. Dan yang penting, tidak melenggak lenggok seperti yang digambarkan oleh Rasulullah SAW tentang penghuni neraka.
Setiap kita butuh proses. Dan proses itu adalah sebuah pergerakan dari jahiliyah kepada Islam. Berbahagialah mereka yang terus berjalan bersama proses itu. Dan alangkah sedihnya melihat mereka yang berhenti di tengah jalan, mandek dan mogok dalam proses itu.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Selasa, 26 Juli 2011
Wanita Dalam Islam
Agama ini bukan saja tanggung jawab kaum lelaki. Dan pahala-pahalanya bukan saja diberikan kepada kaum lelaki. Tetapi kaum wanita juga mempunyai tanggung jawab, merujuk kepada ayat Al-Qur'an. Dan juga sahabiyah-sahabiyah, isteri para sahabat juga berperan dalam agama. Kita bisa melihatnya dari kisah-kisah mereka.
Banyak orang jahil mempunyai konsep atau pengertian yang salah mengenai Islam. Mereka tidak mengerti Islam. Dan mereka berpikir bahwa Islam sangat mendiskreditkan, merendahkan perempuan, tidak memberikan kesempatan kepada perempuan, mengekang wanita dengan tidak membolehkan bercampur, perempuan menjadi tidak bebas, dianggap rendah, dan sebagainya. Padahal agama adalah tanggung jawab wanita dan lelaki. Kita semua bersama-sama. Kita dapat melihat ini melalui sejarah Islam, saat tersebarnya Islam.
Senin, 25 Juli 2011
Yang Penting Kan Hati!
Oleh Anung Umar
Ia terus mondar-mandir di depan barisan yang ada di hadapannya. Matanya begitu awas dan tajam memerhatikan dengan seksama seluruh anggota yang berbaris. Ia meluruskan dan merapikan barisan itu, seakan hendak meluruskan anak panah. Tak ada kecondongan dan kemiringan sedikitpun ketika itu. Sampai ketika akan bertakbir, tiba-tiba pandangannya jatuh pada sosok pria yang ada di tengah barisan. Dadanya agak menonjol ke depan, sehingga membuat barisan tidak lurus. Ia pun menegur, “Wahai hamba-hamba Allah, luruskanlah barisan kalian, atau Allah akan membuat perselisihan pada wajah-wajah kalian!” (HR. Muslim No. 436)
Langganan:
Postingan (Atom)