tentang kematiannya dalam penggrebekan yang dilakukan oleh Densus 88 yang berakhir pagi tadi, 17 September 2009. Ada yang skeptis, ada yang optimis. Ada yang beranggapan bahwa itu adalah rekayasa POLRI tapi tak sedikit pula yang meyakini bahwa yang tewas itu memang benar si Nordin, teroris kelas kakap yang menjadi buruan selama bertahun-tahun.
Bagi saya pribadi, jika kematiannya adalah benar, saya merasa LEGA. Bukan senang atau sedih. Saya tidak senang Nordin mati tanpa interogasi. Saya pikir kita masih perlu bertanya kepadanya langsung apa sebenarnya motif dibalik ulah merusaknya itu. Aliran Islam apa sebenarnya mereka itu. Siapa dibalik aksi mereka. Zionis, CIA, Al qaeda, SBY, Malaysia….who knows? Mengapa mereka ingin menolong agama Allah dengan jalan merusaknya, merendahkan namanya dan memberinya nama yang buruk : Agama teroris…. Saya ingin sekali melihat wajahnya didepan kamera dan mengatakan siapa dia sebenarnya, ada apa sebenarnya….
Tapi saya juga tidak sedih melihatnya tewas sekarang. Setidaknya, Indonesia (Islam) bisa bernafas agak tenang walau bibit-bibit aksi kekerasan masih sangat mungkin tumbuh kembali. Iya…saya tidak senang melihatnya tewas, tapi juga tidak sedih. Makanya saya katakan diawal perasaan saya lebih mengarah ke ‘lega’.
Jihad umat Islam saat ini lebih kepada melawan kebodohan, Jihad dengan dakwah untuk mematahkan opini-opini miring tentang Islam, memerangi kemiskinan dan sekuat tenaga menyatukan visi dan misi. Siapapun Imam dan mazhab anda, apapun jenis organisasi anda, kita orang Islam adalah satu pakaian! Saatnya buih-buih yang terombang-ambing dilautan itu disatukan kembali….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar